TUGAS MANDIRI
JURNAL
MATA KULIAH : Perkembangan Peserta Didik (PPD)
KODE/SKS : MBP 1201/2
KELAS/SEMESTER : BIOLOGI (A)/2
DOSEN : Muhfahroyin, S.Pd.,M.TA
Siti Nurlaila, S.Psi., M.Psi
Triana Asih, S.pd., M.Pd
OLEH : AMIRUL MUKMININ
NPM : 14320043
A. MATERI/TOPIK
Karakteristik perkembangan kepribadian remaja serta implikasinya dalam pendidikan.
B. JUDUL JURNAL
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DAN SELF EFFICACY DALAM PEMECAHAN MASALAH PENYESUAIAN DIRI REMAJA AWAL.
C. ISI JURNAL :
Dari jurnal yang telah saya baca dapat ditemukan masalah kurang stabil nya kecerdasan emosi dan self efficacy dari dalam diri remaja awal, yang mempengaruhi penyesuaian diri dalam menghadapi masalah,karena dipengaruhi oleh beberapa faktor tidak hanya sebatas pada keluarga, melainkan pengaruh dari lingkungan sekolah, teman, dan masyarakat memegsang peranan penting dalam penyesuaian diri remaja .oleh karena itu peneliti mengangkat judul tentang “hubungan antara kecerdasan emosi dan serlf efficacy dalam pemecahan masalah penyesuaian diri remaja awal “.
Kecerdasan emosi yaitu dasar-dasar pembentukan emosi yang mencakup keterampilan atau kemampuan dalam emosional dan social yang kemudian membentuk watak dan karakteristik yang didalam nya terkandung merasakan emosi, memahami emosi, menerima dan membangun emosi dengan baik, memotivasi diri sendiri, dan kemampuan menjalin hubungan dengan orang lain . Kecerdasan emosi ini akan diungkap melalui skala kecerdasan emosi dengan berdasarkan pada aspek kecerdasan emosi yang dikemukakan oleh GOLEMAN yaitu mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain dan membina hubungan dengan orang lain .
Sedangkan self efficacy itu sendiri yaitu keyakinan individu dengan kemampuan yang dimilikinya dalam mengorganisasi diri untuk melaksanakan dan menyelesaikan suatu tugas yang dihadapi untuk mencapai tujuan tertentu . diukur menggunakan skala self efficacy yang dikemukakan oleh BANDURA yaitu tingkat (level), keadaan umum(generality), dan kekuatan (strengfth).
Lalu operasional penyesuaian diri itu adalah sebuah proses yang dialami oleh individu dalam mengatasi konflik dengan tujuan untuk mendapatkan kesesuaian dan keselarasan antara tuntutan lingkungan sekitar dengan tuntutan dalam dirinya. Hal ini diukur menggunakan skala penyesuaian diri yang dikemukakan oleh RUYON dan HABER yang terdiri dari persepsi terhadap rea;litas, kemampuan mengatasi stress, gambaran diri yang positif , kemampuan mengekspresikan emosi dengan baik dan hubungan interpersonal yang baik.
Dalam penelitian ini populasi yang akan digunakan adalah remaja awal dengan rentang usia 13-16 tahun (Hurlock, 1994) yang tertuju pada seluruh siswa 1 SMA di SMA Negri denpasar dengan menggunakan QUETIONER (Angket). Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas nya bahwa untuk skala kecerdasan emosi terdapat 20 aitem yang valid, dan 30 aitem yang gugur dengan rentang koefisien validitas dari 0,267 sampai 0,593 dan koefisien reliabilitas sebesar 0,822 pada aitem yang valid.
Dan untuk skala self efficacy didapatkan 34 aitem yang valid dan 26 aitem yang gugur dengan rentang koefisien validitas dari 0,274 sampai 0,672 dan koefisien reliabilitas sebesar 0,913. Sedangkan skala penyesuaian diri didapatkan 31 aitem yang valid dan 19 aitem yang gugur dengan koefisien validitas dari 0,265 sampai 0,710 dan koefisien reliabilitas sebesar 0,896.
Dari hasil pengujian diperoleh hipotesis yang menunjukkan bahwa adanya hubungan antara kecerdasan emosi dan self efficacy dalam pemecahan masalah penyesuaian diri remaja awal . Sehingga semakin tinggi kecerdasan emosi maka semakin tinggi pula penyesuaian diri remaja awal, dan sebaliknya, semakin rendah kecerdasan emosi maka semakin rendah pula penyesuaian diri remaja .
Begitu pula pada variabel self efficacy dimana semakin tinggi self efficacy maka sem,akin tinggi pula penyesuaian diri remaja , dan semakin rendah self efficacy maka semakin rendah pula penyesuaian diri remaja. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sumbangan efektif yang diberikan oleh kecerdasan emosi dan self efficacy sebesar 59,70% terhadap pemecahan masalah penyesuaian diri remaja sedamngkan sisianya sebesar 40,30% dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel kecerdasan emosi dan self efficacy, missalnya kondisi fisik, kepribadian, proses belajar, lingkungan, agama dan budaya.
Menurut Schneiders (dalam ali & ansori, 2011) kondisi fisik mempengaruhi proses penyesuaian diri remaja yang digambarkan melalui keberadaan system utama tubuh misalnya system syaraf dan kesehatan fisik yang dimiliki oleh individu. Selain itu juga goleman (2009) menjelaskan bahwasannya kecerdasan emosi dipengaruhi oleh lingkungan . pembelajaran emosi dimulai dari sejak awal kehidupan berkelanjutan sepanjang masa-masa kehidupan manusia yang semuanya berawal dari lingkungan keluarga.
Jadi memang lingkungan keluarga berpengaruh terhadap kecerdasan emosi seorang remaja awal, namun bukan berarti disini semata-mata lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, teman sebaya dan lingkungan sekolah pun ikut mempengaruhi dalam hal ini.
D. REFLEKSI
Berdasarkan jurnal mengenai “hubungan antara kecerdasan emosi dan self efficacy dalam pemecahan masalah penyesuaian diri remaja awal” menurut pendapat saya memang masa remaja awal itu tidak lepas dari yang namanya kecerdasan emosi dan self efficacy dalam pemecahan sebuah masalah . dimana remaja awal itu biasanya berada pada rentang usia 13 hingga 16 atau 17 tahun seperti yang dikatakan oleh Hurlock (1994), pada usia ini remaja awal masih dalam masa ang labil atau belum stabil . pada perilaku atau tindakan yang dimunculkan oleh setiap individu tergantung dari emosi dan fikiran yang dimunculkan sebelum mereka akan memutuskan untuk bertindak. Kemun culan emosi dari dalam diri remaja awal yang terbilang masih belum stabil ini memungkinkan keterkaitan yang dimiliki dalam menghadapi setiap permasalahan. Sebab emosi yang dialami oleh remaja akan berdampak terhadap perilaku nyata yang dimunculkan. Keterkaitan antara kecerdasan emosi dan penyesuaian diri remaja terletak pada saat dimana seorang remaja ketika menghadapi sebuah masalah maka disitu emosi nya akan muncul . ketika ia tidak dapat mengendalikan emosi dan tidak menggunakn kecerdasan emosinya untuk menghadapi sebuah masalah maka seorang remaja tersebuat kan kesulitan untuk menyesuaikan diri dan emosi yang meluap akan semakin memperburuk suasana dan keadaan . berbeda dengan seorang remaja yang dapat mengendalikan emosi nya saat mendapat masalh dan mempergunakan kecerdasan emosi nya untuk menghadapi sebuah masalh yang sedang dialaminya , ia akan lebih tenang , dan dapat menyelesaikan masalahnya sehingga ia dapat menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan sekitar .karena dari hasil penelitian juga sudah dijelaskan bahwasemakin tinggi kecerdasan emosi makan semkin tinggi pula penyesuaian diri remaja tersebut. sehingga disini saya merasa setuju dengan apa yang telah di sampaikan atau di bahas pada jurnal ini.
Dan untuk masalah hubungan serlf efficacy dengan penyesuaian diri remaja awal , juga sebenarnya sama dengan kecerdasan emosi , dimana semakin tinggi self efficacy maka semakin tinggi pula penyesuaian diri remaja tersebut dan juga sebalik nya apabila rtendah maka pennyesuaian diri nya pun ikut rendah.
Dan juga untuk efektif kecerdasan emosi dan self efficacy terhadap sebuah pemecahan masalah penyesuaian diri remaja tidak sepenuh nya, melainkan ada faktor lain diluar hal ini yaitu faktor kondisi fisik dan sebagainya . namun dari hasil penelitian menunjukkan bahwasannya angka yang diberikan besar yaitu mengacu pada kondisi kecerdasan emosi nya dan self efficacy nya. Sehingga disini yang dapat saya telaah , dimana memang adanya hubungan yang kuat antara kecerdasan emosi dan self efficacy untuk pemecahan masalah penyesuaian diri remaja awal.
E. KESIMPULAN
Berdasarkan jurnal penelitian yang telah saya baca, Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang kuat antara kecerdasan emosi dan self efficacy dalam pemecahan masalah penyesuaian diri remaja awal, ada hubungan positif yang kuat antara kecerdasan emosi dengan pemecahan masalah penyesuaian diri remaja awal, dan ada hubungan positif yang kuat antara self efficacy dengan pemecahan masalah penyesuaian diri remaja awal, dan sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel kecerdasan emosi dan self efficacy sebesar 59,70% terhadap pemecahan masalah penyesuaian diri remaja awal, sedangkan sisanya sebesar 40,30% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi penyesuaian diri di luar variabel kecerdasan emosi dan self efficacy misalnya kondisi fisik, kepribadian, proses belajar, lingkungan, agama, dan budaya. Selain itu, besarnya kontribusi yang diberikan terhadap variabel penyesuaian diri dari masing-masing variabel bebas adalah 17,55% dari variabel kecerdasan emosi dan 32,95% dari variabel self efficacy.
No comments:
Post a Comment