Thursday, April 21, 2016

Artikel Cara Meyakinkan Orang Lain Agar Percaya Kepada Kita, Meraih Peluang Lebih Banyak Dengan Cara Meyakinkan Orang Lain


CARA MEYAKINKAN ORANG LAIN AGAR PERCAYA KEPADA ANDA
MERAIH PELUANG LEBIH BANYAK DENGAN CARA MEYAKINKAN ORANG LAIN




Mengapa kita harus meyakinkan orang lain agar percaya kepada kita? Karena kepercayaan orang lain adalah salah satu rahasia sukses baik dalam karir maupun bisnis. Anda tidak akan pernah ditunjuk jadi pemimpin team, memegang posisi yang lebih tinggi, menjadi pemimpin proyek, dan sebagainya jika orang-orang yang berkepentingan tidak percaya kepada Anda.

Begitu juga dalam bisnis, banyak yang mengeluh tidak punya modal. Saat saya nasihati dia supaya mencari modal, dia menjawab “Siapa yang percaya memberi modal kepada saya?”. Memang benar, orang akan membantu atau kerja sama dengan Anda jika mereka percaya kepada Anda. Mereka tidak mau bantuannya sia-sia atau tidak kembali. Seperti halnya Anda, semua orang takut akan kehilangan uang, sehingga hanya akan memberikan bantuan atau pinjaman kepada orang yang mereka percaya.


Termasuk bank! Sebenarnya bank itu ingin meminjamkan uang karena penghasilan mereka disana, namun sekali lagi, jika mereka tidak percaya kepada Anda, mereka tidak akan pernah meminjamkannya. Lebih baik disimpan atau diinvestasikan ke hal yang lain daripada meresikonan uang kepada orang yang tidak dipercaya.

SIAPA YANG BUTUH CARA MEYAKINKAN ORANG LAIN?

Maka saya katakan, jika Anda ingin melakukan lompatan keberhasilan, Anda membutuhkan orang lain. Orang lain akan mau membantu dan kerja sama dengan Anda, jika Anda bisa dipercaya. Kehadiran orang lain akan membantu Anda meningkatkan pencapaian Anda, apa pun itu. Termasuk dalam karir, Anda membutuhkan atasan Anda percaya, agar bisa mempromosikan Anda.

Anda membutuhkan cara meyakinkan orang lain jika merasa :


  • Sulit mendapatkan kepercayaan dari atasan, bahkan untuk sekedar proyek kecil.
  • Sulit mendapatkan pinjaman atau bantuan modal.
  • Sulit mendapatkan order layanan Anda.
  • Tidak ada yang mau bekerja sama dengan Anda.
Apakah Saya Harus Meyakinkan Orang Lain Lagi? Sekarang Sudah Banyak Yang Percaya.

Artinya Anda sudah mampu meyakinkan orang lain dan ini adalah modal yang sangat berharga. Namun jika Anda ingin meningkatkan pencapaian Anda lebih hebat lagi, maka Anda perlu dukungan, bantuan, dan kerja sama dengan orang-orang yang lebih hebat lagi. Artinya Anda tetap harus berusaha meyakinkan orang lain yang bisa “mengangkat” diri Anda ke tempat yang lebih baik lagi.

Jadi kemampuan meyakinkan orang lain bukan hanya dibutuhkan oleh mereka yang belum pernah mendapatkan kepercayaan, tetapi juga bagi Anda yang ingin meningkatkan kepercayaan lebih besar. Seperti sebuah UKM yang bisa mendapatkan kucuran dana dari bank sebesar Rp 5.000.000. Artinya kepercayaan bank baru sebesar ini, namun bank bisa memberikan pinjaman lebih besar lagi jika UKM ini terbukti bisa dipercaya.

KUNCINYA ADALAH PEMBUKTIAN.

Kunci meyakinkan orang lain bukan dengan omongan. Omongan Anda tidak akan dianggap, mereka akan melihat bukti nyata apa yang sudah Anda raih. Mereka melihat kemampuan dan prestasi Anda, bukan omongan Anda.

Memang benar, kemampuan Anda memasarkan diri lewat komunikasi sangat penting, namun tujuannya hanya menunjukan bukti nyata bahwa Anda memang benar-benar mampu. Memasarkan diri bukan berarti kita membual plus menjatuhkan orang lain. Tunjukan bahwa Anda mampu. Pembuktian!

Lalu Bagaimana Jika Saya Belum Punya Kesempatan Untuk Membuktikan Diri?

Kadang ada yang bertanya:

“Bagaimana saya membuktikan diri bisa memimpin jika belum pernah memiliki kesempatan untuk memimpin?"

“Bagaimana saya bisa membuktikan mengelola bisnis jika belum pernah ada yang memberi modal?"

“Bagaimana saya bisa membuktikan diri jika kesempatan membuktikan diri itu tidak ada?”

Kalau begitu seperti lingkaran setan, Anda sepertinya tidak akan lepas dari lingkaran ketidak percayaan orang lain, karena kesempatan tidak ada. Kesempatan tidak ada karena Anda tidak dipercaya orang. Dan, begitu seterusnya. Benarkah?

Maka solusinya adalah mulailah membuktikan diri dengan mendaya ungkit apa pun yang Anda miliki saat ini. Itu!

Saya yakin bahwa Allah sudah memberikan berbagai potensi. Meski Anda tidak punya modal uang, tapi Anda punya dengkul, mengapa tidak menjalankan bisnis modal dengkul? Bukankah sudah banyak orang yang sukses dengan modal dengkul? Tidak punya dengkul? Anda masih punya mata untuk membaca artikel ini. Itu pun aset yang berharga yang bisa Anda ungkit untuk berusaha.

Lihatlah aset atau benda yang Anda miliki. Gunakan dan ungkitlah agar bermanfaat dan bisa menjadi modal bisnis Anda. Anda punya teman? Gunakan kekuatan daya ungkit untuk mendapatkan manfaat dari teman Anda (bukan memanfaatkan ya!). Jika teman tidak punya, Anda punya orang tua, saudara, tetangga, atau siapa pun. Intinya apa pun dan siapa pun yang Anda miliki bisa memiliki daya ungkit untuk usaha Anda.

Artinya Anda punya kesempatan untuk membuktikan diri. Jika tidak mampu atau tidak mau memanfaatkan apa yang Anda miliki, mengapa orang lain akan percaya kepada Anda? Justru kemampuan mendaya ungkit apa yang ada, akan menjadi modal berharga untuk meyakinkan orang lain.

Begitu juga dalam karir. Semua orang pasti melewati posisi dari bawah kecuali dia dilahirkan menjadi anak bos. Pada kenyataannya, tidak semua orang yang memegang jabatan tinggi adalah anak bos. Banyak diantara mereka yang membangun karir dari bawah, sama seperti Anda, dimana ada saat mereka pun belum pernah memimpin.

Solusinya adalah Anda manfaatkan posisi Anda saat ini, bahwa Anda sudah tidak pantas lagi pada posisi tersebut karena Andaterlalu hebat untuk posisi itu. Artinya bukan hanya menyelesaikan tugas, tetapi menyelesaikan tugas dengan cara juara, sehingga membuat orang lain percaya kepada Anda.

Selalu ada cara untuk meyakinkan orang lain jika Anda mau.


SALAM SUKSES


Jurnal Hubungan Antara Kecerdasan Emosi Dan Self Efficacy Dalam Pemecahan Masakah Penyesuaian Diri Remaja Awal


TUGAS MANDIRI
JURNAL

MATA KULIAH                  : Perkembangan Peserta Didik (PPD)
KODE/SKS                           : MBP 1201/2
KELAS/SEMESTER           : BIOLOGI (A)/2
DOSEN                                  : Muhfahroyin, S.Pd.,M.TA
                                                  Siti Nurlaila, S.Psi., M.Psi
                                                  Triana Asih, S.pd., M.Pd
OLEH                                    : AMIRUL MUKMININ
NPM                                      : 14320043


A. MATERI/TOPIK
     Karakteristik perkembangan kepribadian remaja serta implikasinya dalam pendidikan. 

B. JUDUL JURNAL
     HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DAN SELF EFFICACY DALAM                   PEMECAHAN MASALAH PENYESUAIAN DIRI REMAJA AWAL.

C. ISI JURNAL :

        Dari jurnal yang telah saya baca dapat ditemukan masalah  kurang stabil nya kecerdasan emosi  dan self efficacy dari dalam diri remaja awal, yang mempengaruhi penyesuaian diri dalam menghadapi masalah,karena dipengaruhi oleh beberapa faktor tidak hanya sebatas pada keluarga, melainkan pengaruh dari lingkungan sekolah, teman, dan masyarakat memegsang peranan penting dalam penyesuaian diri remaja  .oleh karena itu peneliti mengangkat judul tentang “hubungan antara kecerdasan emosi dan serlf efficacy dalam pemecahan masalah penyesuaian diri remaja awal “.

Kecerdasan emosi yaitu dasar-dasar pembentukan emosi yang mencakup keterampilan atau kemampuan dalam emosional dan social yang kemudian membentuk watak dan karakteristik yang didalam nya terkandung merasakan emosi, memahami emosi, menerima dan membangun emosi dengan baik, memotivasi diri sendiri, dan kemampuan menjalin hubungan dengan orang lain . Kecerdasan emosi ini akan diungkap melalui skala kecerdasan emosi dengan berdasarkan pada aspek kecerdasan emosi yang dikemukakan oleh GOLEMAN yaitu mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain dan membina hubungan dengan orang lain .

Sedangkan self efficacy itu sendiri yaitu keyakinan individu dengan kemampuan yang dimilikinya dalam mengorganisasi diri untuk melaksanakan dan menyelesaikan suatu tugas yang dihadapi untuk mencapai tujuan tertentu . diukur menggunakan skala self efficacy yang dikemukakan oleh BANDURA yaitu tingkat (level), keadaan umum(generality), dan kekuatan (strengfth).

Lalu operasional penyesuaian diri itu adalah sebuah proses yang dialami oleh individu dalam mengatasi konflik dengan tujuan untuk mendapatkan kesesuaian dan keselarasan antara tuntutan lingkungan sekitar dengan tuntutan dalam dirinya. Hal ini diukur menggunakan skala penyesuaian diri yang dikemukakan oleh RUYON dan HABER yang terdiri dari persepsi terhadap rea;litas, kemampuan mengatasi stress, gambaran diri yang positif , kemampuan mengekspresikan emosi dengan baik dan hubungan interpersonal yang baik.

Dalam penelitian ini populasi yang akan digunakan adalah remaja awal dengan rentang usia 13-16 tahun (Hurlock, 1994) yang tertuju pada seluruh siswa 1 SMA di SMA Negri denpasar dengan menggunakan QUETIONER (Angket). Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas nya bahwa untuk skala kecerdasan emosi terdapat 20 aitem yang valid, dan 30 aitem yang gugur dengan rentang koefisien validitas dari 0,267 sampai 0,593 dan koefisien reliabilitas sebesar 0,822 pada aitem yang valid.

Dan untuk skala self efficacy didapatkan 34 aitem yang valid dan 26 aitem yang gugur dengan rentang koefisien validitas dari 0,274 sampai 0,672 dan koefisien reliabilitas sebesar 0,913. Sedangkan skala penyesuaian diri didapatkan 31 aitem yang valid dan 19 aitem yang gugur dengan koefisien validitas dari 0,265 sampai 0,710 dan koefisien reliabilitas sebesar 0,896.

Dari hasil pengujian diperoleh hipotesis yang menunjukkan bahwa adanya hubungan antara kecerdasan emosi dan self efficacy dalam pemecahan masalah penyesuaian diri remaja awal .  Sehingga semakin tinggi kecerdasan emosi maka semakin tinggi pula penyesuaian diri remaja awal, dan sebaliknya, semakin rendah kecerdasan emosi maka semakin rendah pula penyesuaian diri remaja .

Begitu pula pada variabel self efficacy dimana semakin tinggi self efficacy maka sem,akin tinggi pula penyesuaian diri remaja , dan semakin rendah self efficacy maka semakin rendah pula penyesuaian diri remaja. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sumbangan efektif yang diberikan oleh kecerdasan emosi dan self efficacy sebesar 59,70% terhadap pemecahan masalah penyesuaian diri remaja sedamngkan sisianya sebesar 40,30% dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel kecerdasan emosi dan self efficacy, missalnya kondisi fisik, kepribadian, proses belajar, lingkungan, agama dan budaya.

Menurut Schneiders (dalam ali & ansori, 2011) kondisi fisik mempengaruhi proses penyesuaian diri remaja yang digambarkan melalui keberadaan system utama tubuh misalnya system syaraf dan kesehatan fisik yang dimiliki oleh individu. Selain itu juga goleman (2009) menjelaskan bahwasannya kecerdasan emosi dipengaruhi oleh lingkungan . pembelajaran emosi dimulai dari sejak awal kehidupan berkelanjutan sepanjang masa-masa kehidupan manusia yang semuanya berawal dari lingkungan keluarga.

Jadi memang lingkungan keluarga berpengaruh terhadap kecerdasan emosi seorang remaja awal, namun bukan berarti disini semata-mata lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, teman sebaya dan lingkungan sekolah pun ikut mempengaruhi dalam hal ini.

D. REFLEKSI

           Berdasarkan jurnal mengenai “hubungan antara kecerdasan emosi dan self efficacy dalam pemecahan masalah penyesuaian diri remaja awal” menurut pendapat saya memang masa remaja awal itu tidak lepas dari yang namanya kecerdasan emosi dan self efficacy dalam pemecahan sebuah masalah . dimana remaja awal itu biasanya berada pada rentang usia 13 hingga 16 atau 17 tahun seperti yang dikatakan oleh Hurlock (1994), pada usia ini remaja awal masih dalam masa ang labil atau belum stabil . pada perilaku atau tindakan yang dimunculkan oleh setiap individu tergantung dari emosi dan fikiran yang dimunculkan sebelum mereka akan memutuskan untuk bertindak. Kemun culan emosi dari dalam diri remaja awal yang terbilang masih belum stabil ini memungkinkan keterkaitan yang dimiliki dalam menghadapi setiap permasalahan. Sebab emosi yang dialami oleh remaja akan berdampak terhadap perilaku nyata yang dimunculkan. Keterkaitan antara kecerdasan emosi dan penyesuaian diri remaja terletak pada saat dimana seorang remaja ketika menghadapi sebuah masalah maka disitu emosi nya akan muncul . ketika ia tidak dapat mengendalikan emosi dan tidak menggunakn kecerdasan emosinya untuk menghadapi sebuah masalah maka seorang remaja tersebuat kan kesulitan untuk menyesuaikan diri dan emosi yang meluap akan semakin memperburuk suasana dan keadaan . berbeda dengan seorang remaja yang dapat mengendalikan emosi nya saat mendapat masalh dan mempergunakan kecerdasan emosi nya untuk menghadapi sebuah masalh yang sedang dialaminya , ia akan lebih tenang , dan dapat menyelesaikan masalahnya sehingga ia dapat menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan sekitar .karena dari hasil penelitian juga sudah dijelaskan bahwasemakin tinggi kecerdasan emosi makan semkin tinggi pula penyesuaian diri remaja tersebut. sehingga disini saya merasa setuju dengan apa yang telah di sampaikan atau di bahas pada jurnal ini.

Dan untuk masalah hubungan serlf efficacy dengan penyesuaian diri remaja awal , juga sebenarnya sama dengan kecerdasan emosi , dimana semakin tinggi self efficacy maka semakin tinggi pula penyesuaian diri remaja tersebut dan juga sebalik nya apabila rtendah maka pennyesuaian diri nya pun ikut rendah.

Dan juga untuk efektif kecerdasan emosi dan self efficacy terhadap sebuah pemecahan masalah penyesuaian diri remaja tidak sepenuh nya, melainkan ada faktor lain diluar hal ini yaitu faktor kondisi fisik dan sebagainya . namun dari hasil penelitian menunjukkan bahwasannya angka  yang diberikan besar yaitu mengacu pada kondisi kecerdasan emosi nya dan self efficacy nya. Sehingga disini yang dapat saya telaah , dimana memang adanya hubungan yang kuat antara kecerdasan emosi dan self efficacy untuk pemecahan masalah penyesuaian diri remaja awal.

E. KESIMPULAN

Berdasarkan jurnal penelitian yang telah saya baca,  Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang kuat antara kecerdasan emosi dan self efficacy dalam pemecahan masalah penyesuaian diri remaja awal, ada hubungan positif yang kuat antara kecerdasan emosi dengan pemecahan masalah penyesuaian diri remaja awal, dan ada hubungan positif yang kuat antara self efficacy dengan pemecahan masalah penyesuaian diri remaja awal, dan sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel kecerdasan emosi dan self efficacy sebesar 59,70% terhadap pemecahan masalah penyesuaian diri remaja awal, sedangkan sisanya sebesar 40,30% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi penyesuaian diri di luar variabel kecerdasan emosi dan self efficacy misalnya kondisi fisik, kepribadian, proses belajar, lingkungan, agama, dan budaya.  Selain itu, besarnya kontribusi yang diberikan terhadap variabel penyesuaian diri dari masing-masing variabel bebas adalah 17,55% dari variabel kecerdasan emosi dan 32,95% dari variabel self efficacy.

Artikel pengertian dan sejarah sel

Pengertian dan Sejarah Sel

Sel merupakan bagian yang mendasar pada ilmu biologi. Hal ini seperti atom dalam ilmu kimia. Sel merupakan kumpulan organel-organel yang memiliki fungsi dan dapat hidup. Bukti bahwa sel merupakan unit yang hidup adalah adanya organisme bersel tunggal. Sebenarnya apa sih sel itu? Nah, pada kesemaptan kali ini Zona Siswa akan mencoba menjelaskan Pengertian dan Sejarah Sel. Semoga bermanfaat. Check this out!!!

A. Pengertian Sel

Istilah sel pertama kali dipakai oleh Robert Hooke, kirakira 300 tahun yang lalu, untuk ruang-ruang kecil seperti kotak yang dilihatnya pada waktu ia mengamati gabus dan bahan tumbuhan lain di bawah mikroskop. Kemudian, tahun 1839, fisiologiwan Purkinye memperkenalkan istilah protoplasma bagi zat hidup dari sel. Istilah protoplasma Purkinye tidak memberi pengertian kimiawi dan fisik yang jelas, tetapi dapat dipakai untuk menyebut semua zat yang terorganisasi dalam sel.

Dalam tahun yang sama, 1839, seorang botaniwan Matthias Schleiden dan zoologiwan Theodor Schwann dari Jerman, membuktikan bahwa sel hidup berisi cairan sitoplasma untuk segala aktivitas dasar makhluk hidup. Pembuktian ini berkembang menjadi teori sel yang menyatakan bahwa semua tubuh hewan dan tumbuhan terdiri atas sel-sel, yaitu unit dasar dari kehidupan.

"Sel merupakan unit dasar terkecil dari struktur dan fungsi dalam kehidupan organisme atau makhluk hidup."

Sel merupakan unit terkecil organisme yang dapat melaksanakan fungsi hidup sendiri dan berreplikasi atau memperbanyak diri. Sel merupakan penyusun tubuh organisme. Berdasarkan jumlah sel yang dimiliki makhluk hidup, organisme dibedakan menjadi dua tingkatan, yaitu organisme unisel dan organisme multisel.

Ada beberapa makhluk hidup yang tubuhnya hanya terdiri atas satu sel. Meskipun hanya terdiri atas satu sel, makhluk hidup tersebut dapat melakukan semua fungsi kehidupan. Organisme ini juga mempunyai ciri-ciri sebagai makhluk hidup, misalnya makan, tumbuh, dan respons terhadap rangsangan. Selain makhluk hidup bersel satu, terdapat banyak makhluk hidup lainnya yang tubuhnya terdiri atas banyak sel. Masing-masing selnya mempunyai bentuk dan fungsi yang berbedabeda. Hal ini menunjukkan bahwa sel merupakan unit dasar struktural dan fungsional dari kehidupan.

Pada organisme unisel, tubuhnya terdiri atas satu sel sehingga seluruh kegiatan hidupnya dilaksanakan oleh sel itu sendiri. Contohnya, Amoeba, Paramecium dan Bakteri. Pada organisme multisel, tubuhnya tersusun atas banyak sel yang memiliki fungsi masing-masing.

B. Sejarah Singkat Sel

Penemuan mikroskop oleh A.Leeuwenhoek telah banyak membantu para ahli dalam kegiatan penelitiannya. Robert Hooke seorang ilmuwan Inggris pada pertengahan abad XVIII, dengan memanfaatkan mikroskop, berhasil menjadi orang pertama yang melihat adanya ruang-ruang kecil yang dibatasi dinding-dinding pada irisan jaringan tumbuhan. Ruang-ruang kecil ini dinamakan Cella (sel). Dengan penemuan sel oleh Robert Hooke, para ahli mulai tertarik, apalagi setelah diketahui bahwa bagian yang penting dari sel tidak hanya dinding selulosa yang dilihat Robert Hooke, tetapi meliputi isi sel tersebut.

Dua abad kemudian, yaitu pada permulaan abad XIX, Johannes Parkinye memperkenalkan istilah “protoplasma” untuk cairan yang terdapat dalam sel hidup. Pada tahun yang sama, Matthias Schleiden seorang ahli botani dan Theodor Schwann ahli Zoologi merumuskan suatu generalisasi yang kemudian berkembang menjadi “teori sel”, bahwa sel adalah unit struktural dan fungsional dari semua organisme, unit dasar yang mempunyai semua ciri khas makhluk hidup.

Suatu penegasan lagi dikemukakan oleh Rudolf Virchow yang mengatakan Omnis Cellula-Cellula yang artinya bahwa semua sel berasal dari sel pula. Dengan demikian, sel merupakan unit pertumbuhan pada makhluk hidup sehingga, menurut August Weismann, nenek moyang makhluk hidup dapat ditelusuri.

Beberapa ahli telah mencoba menyelidiki tentang struktur dan fungsi sel, dan kemudian muncullah beberapa teori tentang sel. Sejarah ditemukannya teori tentang sel diawali penemuan mikroskop yang menjadi sarana untuk mempermudah melihat struktur sel. Berbagai penelitian para ahli biologi, antara lain seperti berikut.

Robert Hooke (1635-1703)

Ia mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop. Dari hasil pengamatannya diketahui terlihat rongga-rongga yang dibatasi oleh dinding tebal. Jika dilihat secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan terkecil dari rongga tersebut dinamakan sel.

Schleiden (1804-1881) dan T. Schwann (1810-1882)

Mereka mengamati sel-sel jaringan hewan dan tumbuhan. Schleiden mengadakan penelitian terhadap tumbuhan. Setelah mengamati tubuh tumbuhan, ia menemukan bahwa banyak sel yang menyusun tubuh tumbuhan. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tumbuhan adalah sel.

Schwann melakukan penelitian terhadap hewan. Ternyata dalam pengamatannya tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga tersusun dari banyak sel. Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tubuh hewan adalah sel.

Robert Brown

Pada tahun 1831, Brown mengamati struktur sel pada jaringan tanaman anggrek dan melihat benda kecil yang terapung-apung dalam sel yang kemudian diberi nama inti sel atau nukleus. Berdasarkan analisanya diketahui bahwa inti sel selalu terdapat dalam sel hidup dan kehadiran inti sel itu sangat penting, yaitu untuk mengatur segala proses yang terjadi di dalam sel.

Felix Durjadin dan Johannes Purkinye

Pada tahun 1835, setelah mengamati struktur sel, Felix Durjadin dan Johannes Purkinye melihat ada cairan dalam sel, kemudian cairan itu diberinya nama protoplasma.

Max Schultze (1825-1874)

Ia menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar-dasar fisik kehidupan. Protoplasma merupakan tempat terjadinya proses hidup. Dari pendapat beberapa ahli biologi tersebut akhirnya melahirkan beberapa teori sel antara lain :
    • sel merupakan unit struktural makhluk hidup;
    • sel merupakan unit fungsional makhluk hidup;
    • sel merupakan unit reproduksi makhluk hidup;
    • sel merupakan unit hereditas

Beberapa teori sel itu menunjukkan betapa pentingnya peranan sel karena hampir semua proses kehidupan dan kegiatan makhluk hidup dipengaruhi oleh sel.

artikel proses pembuahan atau fertilisasi


PROSES PEMBUAHAN ATAU FERTILISASI


                 Proses fertilisasi merupakan proses peleburan ( fusi ) antara sel telur ovum dan sel sperma. proses fertilisasi terjadi didalam telur (tuba falopi). Hasil proses dari fertilisasi yaitu , zigotberupa sebuah set dengan jumlah sel kromosom 2n(diploid). Selanjutnya saat bergerak kearah rahim, zigot berkembang menjadi morulla dalam waktu 4 hari. saat itu morulla berkembang menjadi balastula. 
Perkembangan selanjutnya, sel-sel bagian dalam blastula akan berkembang menjadi bakal janin (embrioblas), dan selsel bagian luar blastula akan berkembang menjadi trofoblas.
Ovulasi adalah proses lepasnya Oosit (bukan Ovum). Oosit masih berada di tahap Oosit sekunder. Jadi, belum berupa ovum matang. Lalu kapan Oosit menjadi Ovum?

Oosit sekunder akan membelah menjadi dua sel, satu sel berukuran normal disebut ootid dan satu sel lagi berukuran lebih kecil disebut badan kutub sekunder. Ootid ini akan bermetamorfosis menjadi Ovum. Namun, untuk membuat Oosit sekunder menjadi Ootid perlu dirangsang oleh keberadaan sperma. Jika tidak ada sperma maka Oosit ini tidak ada yang membuahi, sehingga akan ikut luruh bersama dinding rahim saat menstruasi.
Ketika sperma Jika pada sel terdapat 2 inti sel (pronukleus) dari Sperma dan Oosit yang belum melebur, juga terdapat 2 badan polar maka saat itu juga ootid kemudian mencapai perkembangan akhir atau finalnya menjadi Ovum yang matang.
Sekarang, kembali ke Ovulasi. Keluarnya Oosit disebabkan oleh Luteinizing Hormone (LH) yang disekresikan oleh hipofisis. Hipofisis terangsang oleh estrogen yang diproduksi sel-sel folikel. Saat menjelang ovulasi, Meiosis I selesai, Oosit sekunder dan badan polar pertama melanjutkan pembelahan dengan melakukan Meiosis II dan berhenti pada Metafase II. Selanjutnya, oosit sekunder dilepas dari ovarium dan ditangkap oleh Fimbriae dan dibawa ke oviduk.
STRUKTUR OOSIT

    Oosit yang baru keluar dari Ovarium memiliki beberapa lapisan pelindung, antara lain:
1.   Cumulus  Oophorus adalah tumpukan sel-sel granulosa yang menyelubungi dan menunjang oosit, nantinya sel-sel granulosa ini akan berubah menjadi mantel terluar yang paling tebal yang disebut Korona Radiata.
2.   Zona pellusida adalah lapisan pelindung ovum yang tebal dan terletak di bagian tengah. Terdiri dari protein dan mengandung reseptor untuk spermatozoa. Dapat juga mencegah terjadinya polyspermi (lebih dari 1 sperma yang masuk)

Ovulasi adalah proses lepasnya Oosit (bukan Ovum). Oosit masih berada di tahap Oosit sekunder.  Jadi, belum berupa ovum matang. Lalu kapan Oosit menjadi Ovum?
Oosit sekunder akan membelah menjadi dua sel, satu sel berukuran normal disebut ootid dan satu sel lagi berukuran lebih kecil disebut badan kutub sekunder. Ootid ini akan bermetamorfosis menjadi Ovum. Namun, untuk membuat Oosit sekunder menjadi Ootid perlu dirangsang oleh keberadaan sperma. Jika tidak ada sperma maka Oosit ini tidak ada yang membuahi, sehingga akan ikut luruh bersama dinding rahim saat menstruasi.
Ketika sperma Jika pada sel terdapat 2 inti sel (pronukleus) dari Sperma dan Oosit yang belum melebur, juga terdapat 2 badan polar maka saat itu juga ootid kemudian mencapai perkembangan akhir atau finalnya menjadi Ovum yang matang.
Sekarang, kembali ke Ovulasi. Keluarnya Oosit disebabkan oleh Luteinizing Hormone (LH) yang disekresikan oleh hipofisis. Hipofisis terangsang oleh estrogen yang diproduksi sel-sel folikel. Saat menjelang ovulasi, Meiosis I selesai, Oosit sekunder dan badan polar pertama melanjutkan pembelahan dengan melakukan Meiosis II dan berhenti pada Metafase II. Selanjutnya, oosit sekunder dilepas dari ovarium dan ditangkap oleh Fimbriae dan dibawa ke oviduk.
Pada minggu kedua setelah pembuahan, blastula mengalami implantasi (tertanam) dalam selaput lendir rahim (endometrium). Bagian trofoblas terbenam lebih dalam, bersama endometrium akan berdiferensiasi menjadi plasenta, organ berbentuk piring tempat terjadinya tukar-menukar zat antara bayi dan ibunya.
Bagian embrioblas membentuk dua lapisan, yaitu lapisan luar (ektodermis) dan lapisan dalam (endodermis). Bagian permukaan dari lapisan ektodermis mengadakan pelekukan ke dalam (invaginasi) membentuk lapisan tengah (mesodermis). Proses ini disebut gastrulasi, terjadi pada minggu ketiga.
Perkembangan berikutnya, dari ketiga lapisan dasar terbentuk jaringan, organ dan sistem tubuh. Hal ini terjadi mulai dari minggu keempat sampai dengan kedelapan, periode ini disebut masa organogenesis.

Setelah masa organogenesis, dilanjutkan dengan masa janin yang dimulai sejak usia kehamilan 9 minggu sampai dengan sesaat sebelum lahir (partus). Masa janin ditandai dengan penyempurnaan jaringan-jaringan dan organorgan dalam serta pertumbuhan tubuh yang pesat. Masa kehamilan (gestasi) dihitung dari pembuahan (proses fertilisasi) sampai dengan kelahiran (partus), lamanya sekitar 226 hari atau 38 minggu atau 9 bulan 10 hari.
 Sperma dapat menembus oosit sekunder karena baik sperma maupun oosit sekunder menghasilkan enzim dan senyawa tertentu sehingga terjadi aktivitas yang saling mendukung. Pada sperma terjadi Reaksi Akrosom, yaitu pelepasan enzim-enzim yang dapat menembus dinding Oosit, diantaranya:

1.   Hialuronidase, enzim yang dapat melarutkan senyawa hilarunoid yang terdapat pada lapisan korona radiata.
2.   Akrosin, protease yang dapat menghancurkan glikoprotein pada zona pelusida.
3.    Antifertilizin, antigen terhadap oosit sekunder sehingga sperma dapat melekat pada oosit sekunder.


Saturday, April 16, 2016

PIDATO OR THE ROLE OF YOUTHS (STUDENT) IN THE ERA OF NATIONAL DEVELOPMENT



PIDATO OR THE ROLE OF YOUTHS (STUDENT) IN THE ERA OF NATIONAL DEVELOPMENT


Asslamu’alaikum wr. Wb.



Firstly, all praises be to Allah, the God who create human being and teaches them knowledge and languages. May peace be always on our prophet Muhammad SAW, who has brought us from darkness to the modern life.




Ladies and gentlemen …..

It is a great pleasure for me to have the opportunity to deliver a speech on the subject of the role of Youths (student) in the era of National development.
Let me star by informing you that we are facing the modern era that full of challenges. We, as youth generation, have no choice except to be brave in facing the challenges. Concerning the fact, let us improve our knowledge, let us study hard. We know that education should be the first priority. It is the base need, so that it can not be bargained. With a good and serious education, we will be a good, ethos, reliable and professional generation.



Ladies and gentlemen …..

Nowadays, societies do need the help (service) of educated and generous people, who are able to speak up and make innovation. Therefore, they can help the societies quickly, accurately, generously, and interestingly.
We may not be too slow, too easy going, think about nothing, waiting for the miracle down from the sky. Let us be motivated. Let us be ready to study, struggle, and reach for achievement, so that we can be good smart honest and polite generation.
Honorable judges and my beloved friends ……
As we are still young, use our time as well as possible. Never put of what you can do today until tomorrow. The wise man said “TIME IS SWORD”. It means that if we use the time well, we will feel happy and peace. On the contrary, if we do not use the time well, the time will kill us. Therefore, our time will be useless. The sharp (keen) sword that we hold as the weapon will kill ourselves because we don’t use it well. Out of concern, we are getting older, getting weaker, finally die without anything.



Ladies and gentlemen ……..

The Prophet also said:
Keep five things before another five come. One of the five is: keep your youth before you get old. The hadith is very suitable for our guidance. We may not be proud of our youth soul that use the time freely with the reason we are still young. That is absolutely wrong reason.
There is Indonesian proverb “KELAPA MUDA KUPAS-KUPASIN KELAPA TUA TINGGAL BATOKNYA” (waktu muda puas-puasin waktu tua tinggal tongkaknya) (FRESH COCONUT TO BE PARED, OLD COCONUT LEAVES ITS HUSK, till young reach for satisfaction, getting old gain nothing)
My beloved friend …….
The development of country depends on its generation. If we have good generation, we will have a good country. If we have bad generation, we will have bad country. So, reach the knowledge more and more. Make your dream come true. Ask not what your country can for you, but ask what you can do for your country.



Ladies and gentlemen …

In conclusion, I would like to remind us to study hard and let us give our best to our county. God willing, our lovely country – Indonesia – in the future become a good country with good societies and full of prosperity……..
Thank you!
Wassalamu’alaikum wr. Wb.